Sabtu, 25 November 2017

TUGAS 3 SOFTSKILL ETIKA PROFESI AKUNTANSI "Analisis Laporan Keuangan PT ACE HARDWARE "

Nama   : Adiza Larasati
NPM   : 2B216913
Kelas   : 4EB31(Transfer)
Tugas   : Etika Profesi Akuntansi # (TUGAS 3)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT. ACE HARDWARE INDONESIA TBK

A.   Sejarah Singkat PT ACE HARDWARE


ACE Hardware adalah salah satu perusahaan yang memproduksi perabot terkemuka di Amerika Serikat. ACE Hardware pertama kali didirikan pada pada tahun 1924 oleh Richard Hesse, E. Gunnard Lindquist, Frank Burke, dan Oscar Fisher. Perusahaan ini bermarkas di kota Chicago, Illinois, Amerika Serikat.
Ace Stores Inc didirikan untuk memusatkan kegiatan jual-beli sejak tahun 1928. Setelah salah satu pendirinya, Hesse pensiun tahun 1973, ACE kemudian dijual kepada retailer dan menjadi koperasi. Dengan ini pemilik independen menjadi agen-pemilik dan pemegang saham di perusahaan karena ini merupakan co-sponsorship (co-op) dan bukan merupakan waralaba (franchise). Dengan sistem ini setiap toko Ace Hardware terlihat berbeda dengan toko lainnya. 
Sejak tahun 1997, ACE Hardware telah berkembang menjadi salah satu jaringan produsen perabotan rumahan terkemuka dengan 39 cabang nasional. ACE Hardware dan sekarang telah diperluas dengan tiga ACE Builders Centers dan masih terus berkembang.
Produk utama ACE Hardware dapat disimpulkan dalam lima kategori barang rumah, antara lain Paints and Sundries, Perlistrikan dan Saluran Air, Hardware and Power Tools, Bahan material bangunan, dan Outdoor Merchandising. ACE merupakan afiliasi dari perusahaan SM Group. Di Indonesia sendiri, ACE telah dibuka di Living World Mall Alam Sutera yang terletak di Tangerang Selatan yang dibangun di atas tanah seluas  14.695 meter persegi. Hingga tahun 2011, total terdapat 52 toko ACE yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
B.   Analisis Rasio Keuangan
1.    Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Rasio yang biasa digunakan yaitu:
a.    Current Ratio
Current ratio (rasio lancar) yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar
dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dibayar dengan memakai
hutang lancar. Rasio lancar yang ideal adalah 200% atau 2:1. Artinya, jumlah aktiva lancar adalah dua kali dari hutang lancar atau setiap satu rupiah hutang lancar harus dapat dijamin sedikitnya dengan dua rupiah aktiva lancar.
Rumus:


Analisis:
Dilihat dari perhitungan current ratio, pada tahun 2016 setiap hutang lancar Rp. 100,- dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp. 726,- Artinya perusahaan memiliki kemampuan yang cukup baik untuk membayar hutang lancarnya dengan asset lancar yang tersedia. Hal ini di tunjukkan tingkat rasionya yang melebihi 200% yang merupakan standar rasio cepat yang baik.

b.    Quick Ratio
Dengan rasio cepat berarti likuiditas perusahaan diukur dengan menggunakan unsur-unsur aktiva lancar yang likuid, dengan cara tidak mempertimbangkan yangkurang likuid seperti persediaan. Rasio cepat yang ideal adalah 100%, yaitu dianggap cukup memuaskan di dalam perusahaan, apabila kurang dari 100% maka dianggap kurang baik dalam tingkat likuiditasnya.
Rumus:
 
Analisis:
Dilihat dari perhitungan quick ratio, perusahaan memiliki kemampuan yang cukup baik untuk membayar hutang lancarnya dengan asset yang lebih likuid. Karena angka quick ratio perusahaan masih di atas 100%, artinya perusahaan masih memiliki kemampuan yang cukup baik.
c.    Cash Ratio
Cash ratio digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan surat berharga yang segera dapat diuangkan. Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total utang lancar. Tidak terdapat standar khusus pada rasio kas sehingga penilaiannya tergantung kebijakan perusahaan.
Rumus:
 
Analisis:
Dilihat dari perhitungan cash ratio pada tahun 2016 , rasio kas perusahaan mencapai 100% yang artinya persahaaan memiliki uang tunai yang cukup untuk melunasi utang lancarnya. Artinya perusahaan masih memiliki kemampuan yang cukup baik.

d.    Working Capital to Total Asset Ratio
Working Capital to Total Asset (WCTA) Ratio adalah Rasio yang mengukur likuiditas dari total aktiva dan pasar modal kerja neto dari jumlah aktiva.
Rumus:
 

2.    Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu. Salah satu pengukuran rasio profitabilitas ialah Net Profit Margin. Net Profit Margin merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Net Profit Margin mengukur sejauh mana kemampan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.
Rumus:
 
Analisis:
Pada tahun 2016 setiap Rp. 100,- penjualan yang dilakukan atas aset perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 14,3,- . Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan baik.
3.    Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan keefektifan sebuah perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini digunakan untuk menilai seberapa efisien perusahaan dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang dimilikinya. Salah satu pengukuran rasio aktivitas ialah Total Asset Turnover. Total Asset Turnover merupakan rasio yang megukur tingkat efisiensi dan efektivitas dari perputaran maupun pemanfaatan total aktiva dalam menghasilkan penjualan.
Rumus:
 
Analisis:
Total assets turnover digunakan untuk mengukur efektifitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aktiva dalam menghasilkan pendapatan.semakin tinggi total assets turnovernya maka akan semakin baik.artinya perusahaan menciptakan penjualan yang cukup tinggi terlihat pada kemampuan aset tetap yang dimiliki perusahaan.
4.    Rasio Leverage
Rasio leverage digunakan untuk mengindikasi pengembangan yang diekspos perusahaan atas risiko keuangannya. Salah satu pengukuran rasio leverage ialah Total Debt to Total Assets. Total Debt to Total Assets merupakan bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin kewajiban (hutang).
Rumus:
 
Analisis:
Debt ratio berguna untuk mengukur jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Dilihat dari perhitungan debt to total assets ratio, komposisi hutang terhadap total asset relative aman karena masih dibawah 100%, yang artinya jumlah hutang jauh lebih rendah dari total asset.


C.   Cost Of Capital (Biaya Modal)
Biaya Modal (COC) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanani suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.
Komponen biaya modal terdiri dari :
1.    Cost of Debt (Biaya Hutang)
Biaya hutang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari suatau investasi agar tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika perusahaan menggunakan obligasi sebagai sarana untuk memperoleh dana dari hutang jangka panjang, maka biaya hutang adalah sama dengan Kd atau Yield To Maturity (YTM) yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemegang atau pembeli obligasi. Biaya hutang dapat dicari dengan cara:

                                                ki = k(1 - t)     
                       
Dengan cara lain, cost of debt bisa ditentukan dengan rumus :
                        ki         = Ct / I0 (1 – t)
Keterangan :
Ki         : biaya utang
Ct        : biaya modal utang konstan
I0         : arus kas penerbitan surat berharga
K          : internal rate of return or yield
T          : marginal tax rate

Karena pada PT. ACE HARDWARE tidak terdapat hutang obligasi maka misal dapat diambil contoh sebagai berikut:

Apabila perusahaan dapat menjual obligasi dengan jangka waktu 20 tahun dengan coupon rate sebesar 9%, coupon rate dan nilai arus kas bersih atau (after underwriting expenses) sebesar Rp1.000.000,- dengan nilai obligasi sebesar Rp1.000.000,- , nilai k diperkirakan 9%. Dengan asumsi tarif pajak 30%, maka berapa besarnya biaya modal utang.
Jawab :
ki         = k(1 – t)
ki         =9% (1 – 0,3) = 6,3%

Biaya hutang ini merupakan biaya hutang sebelum pajak (pre-tax cost). Dalam menghitung WACC, yang relevan adalah biaya hutang setelah pajak (after-tax cost debt).

Biaya hutang sesudah pajak = Biaya hutang sebelum pajak x (1 - tingkat pajak)


2.    Cost of Preferred Stock (Biaya Saham Preferen)
Biaya modal dari saham preferent (cost of preferred stock) merupakan fungsi dari besarnya dividen yang ditentukan. Oleh karena saham preferen tidak memiliki jatuh tempo.
Biaya saham preferensi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

KP = DP/PN
                        Dimana:
KP       : Biaya saham preferen
Dp       : Deviden saham preferen
Pn        :Harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah    dikurangi flotation cost)


3.    Cost of Equity (Saham Biasa dan Laba ditahan)
Biaya modal saham biasa dan laba ditahan atau sering disatukan menjadi biaya modal sendiri (biaya ekuitas) atau kadang-kadang disebut biaya modal saham biasa saja. Biaya modal ekuitas merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Rumusnya sebagai berikut:

r s = D1 / P0 + g

Dimana :
rs         : Biaya modal ekuitas
D1       : Deviden saham yang diharapkan pada tahun pertama
P0        : Harga saham saat ini
g    : Tingkat pertumbuhan
·         Biaya Laba Ditahan (Cost of Retained Earning) 
Biaya laba ditahan adalah sama dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada saham biasa perusahaan yang bersangkutan. Dasarnya adalah prinsip opportunity cost. Jika laba tidak ditahan, laba tersebut dibagiakan dalam bentuk deviden. Jika laba tersebut ditahan berarti  pemegang saham menginvestasikan kembali laba yang menjadi haknya  ke perusahaan (flow back fund)
Ada tiga cara menaksir biaya modal laba ditahan:
a.    Pendekatan CAPM
                        Ks = bunga bebas risiko + premi risiko
                        Ks = krf + bi (km – krf) 
Dimana:
Ks        : tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan I,
Krf       : bunga bebas risiko
Km      : tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio pasar
Bi         : beta saham perusahaan i.

b.    Pendekatan discounted cash flow
Model yang digunakan untuk estimasi  adalah Gordon Model:
D1
Po =   ———–
Ks – g
Maka,                         
D1 
Ks =  ———–  + g 
Po
D1       : Deviden akhir periode
Po        : Harga saham awal periode
g          : tingkat pertumbuhan deviden.


c.    Pendekatan bond yield plus risk premium

Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahan + premi risiko 

·         Biaya Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock) 
Biaya modal saham biasa baru biasanya lebih tinggi dari biaya modal laba ditahan, karena penjualan saham baru memerlukan biaya emisiatau flotation cost. Biaya emisi akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham.
                        D1 
Ksb =  —————–  + g 
Po (1 –FC)
Dimana:
Ksb      : biaya saham biasa baru
FC       : flotation cost

4.     Weighted  Average Cost of Capital/WACC (Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang)
Biaya keseluruhan dari permodalan korporasi adalah rata-rata tertimbang dari setiap biaya modal, dengan menimbang proporsi dari setiap tipe penggunaan modal, yaitu seperti berikut ini.
Rumus:
WACC = Wd . k(1 – T) + Ws . Ks

Dimana:
WACC : Biaya modal rata-rata tertimbang
Wd         : Proporsi hutang dalam struktur modal
kd           : Biaya hutang (cost of debt)
Ws       : Proporsi saham biasa dalam struktur modal
Ks        : Tingkat  pengembalian yang diinginkan investor

LAMPIRAN:

  









Sumber:
https://profil.merdeka.com/mancanegara/a/ace-hardware/
https://text-id.123dok.com/document/6qm3o47y-analisis-laporan-keuangan-pt-ace-hardware-indonesia-tbk-yang-terdaftar-di-bursa-efek-indonesia.html
http://www.acehardware.co.id/id/about/page/financial_reports/86

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TASK 3 SOFTSKILL BAHASA INGGRIS BISNIS 1 "Cover Letter (Surat Lamaran) dan CV"

Nama : Adiza Larasati NPM  2B216913 Kelas : 3EB19 (Transfer) Tugas : Bahasa Inggris Bisnis 1 # (Tugas 3) A. Berikut ini adalah ...